![]() |
Tatap Mata Saya dan Tirukan Ucapan Saya…(Sempat di Gundul Siapa Tau Kesaktiannya tiba-tiba muncul langsung bisa ngomong cas cis cus) |
Selain itu, saya mendapat teguran dari ibu dan mertua yang menebak apa kemungkinan kemampuan adik berbicara disebabkan karena kebiasaannya melihat film anak berbahasa inggris. Kebetulan memang si kakak antusias sekali dengan tayangan berbahasa Inggris, sehingga berkali-kali kakak meminta untuk di-setel-kan film berbahasa Inggris saja.
Hal tersebut pun sempat disampaikan oleh beberapa teman saya, yang memberikan saran sebaiknya untuk usia balita lebih diutamakan pengenalan terhadap bahasa ibu terlebih dahulu. Senada dengan komentar ibu saya sih ya sebenarnya “Jangan-jangan si adik ini belum bisa ngomong karena bingung sama bahasa yang harus diikuti?!”.
Akhirnya dari banyak sharing tersebut dan berbagai pertimbangan, saya dan suami sepakat untuk mencoba melatih adik terlebih dahulu sebelum memutuskan akan membawa ke dokter tumbuh kembang anak di usia 2 tahun. Seperti sharing yang saya dapat dari sebuah seminar parenting bertema siap cerdaskan anak bangsa. Disana dokter wawan selaku tumbuh kembang anak menyampaikan bahwa selama anak berusia dibawah 6 tahun orang tua tidak perlu cemas jika dirasa masih ada yang tertinggal
Beberapa hal yang saya coba lakukan diantaranya
- Mengurangi frekuensi tontonan anak berbahasa Inggris
- Mengganti lagu anak-anak berbahasa Inggris dengan berbahasa Indonesia
- Mulai mengajak adik berbicara setiap waktu
- Rutin “memancing” adik mengucapkan beberapa kata setidaknya 30 menit perhari
- Mencoba melibatkan kakak untuk mengajak adik berbicara
- Mengajak kakak bernyanyi bersama ketika saya sedang mengemudi di jalan, sehingga membuat adik tertarik untuk bubling mengikuti irama kami.
Kenapa saya mencoba melibatkan kakak untuk mengajak adik berbicara?
Alasannya karena selama ini saya lihat adik lebih tertarik meniru apa saja yang dilakukan oleh sang kakak. Sebenarnya ini juga terinspirasi dari ibu saya yang beberapa kali saat bertemu kami, mencoba memancing adik untuk bisa mengucapkan beberapa huruf dengan lebih dulu meminta kakak mengucapkannya. Awalnya ibu saya hanya memancing kakak untuk mengucapkan a-a-a-a-a lalu berubah menjadi o-o-o-o-o dilanjut e-e-e-e-e kemudian u-u-u-u-u dan i-i-i-i-i dimana adik diminta untuk ikut menirukan juga. Sebenarnya itu tak lebih dari usaha agar adik mau menggerakkan mulutnya. Ya ibarat kata pemanasan dulu kali ya…
Alhamdulillah meski awalnya seperti tidak ada perubahan, namun sedikit demi sedikit adik akhirnya mulai mau mengeluarkan kosakatanya. Meski masih ada beberapa kosakata yang tidak terucap jelas tetapi jumlah kata yang bisa diucapkan oleh adik sudah mulai bertambah.
Sebenarnya ada satu cerita yang membuat saya geli, yaitu seperti pengalaman sang kakak dimana bubling awalnya adalah “yayayayaya”, maka saya mengarahkan kakak untuk mengucapkan yayah (ayah). Pikir saya itu kalimat yang paling mudah diucapkan oleh bayi yang baru mulai belajar bicara. Ternyata beberapa kali saya ajarkan ke adiknya untuk ikut mengucapkan yayayayaya untuk “yayah”, eh si adik justru mengeluarkan bubling “papapapapa”. Lama-lama saya menyadari ternyata memang si adik maunya manggil “Papa”. Hal ini saya perjelas lagi ketika saya mencoba memancing pertanyaan “Mana Papa?”, ternyata si adik langsung menunjuk yayahnya. Huahahahaha…Padahal suami saya sejak awal sudah wanti-wanti nggak mau dipanggil papa, katanya kurang “njawani”. Tapi ya apa daya si adik maunya dan bisanya malah Papap, jadi terima nasib aja ya pa… 😅😎
16 comments
Sama satu lagi Mbak, sering dibisikin di telinga kanannya. Dulu pas wawancara narsum untuk liputan, saya dikasih tahu itu. Bisa dengan pujian atau kata-kata positif.
anakku juga agak telat ngomong..udah ngerti tapi masih cadel juga…
Keponakanku juga termasuk telat bia ngomong. Meski belum jelas apa yang ia omongin,sekarang cukup cerewet sekali kalau diajak ngobrol. Salah satu kosa kata yang lancar diucapkannya adalah bau, dengan mulutnya yang monyong. Lucu deh hahaha… Jadi emang anak bayi harus banyak diajak ngobrol dengan bahasa ibu ya? Oke deh, noted kalau nanti aku punya anak hehe 🙂
Mba Vety makasih banyak ya tipsnya.. Aku pun jg lagi mengalami hal yg sama mba.. Anak keduaku jg mau 18 bulan mba dan kosakatanya jg sedikit sekali, inget banget pas kakaknya umur segitu udah banyaaak bgt.. Tapi memang gak bisa disamakan.. Stimulasi penting bgt ya mba..
Ah, banyak cerita ya soal si kecil. Ini Michan udah ngoceh tapi belum bisa duduk di usia 8 bulan.
Makasiih sharingnyaa mbak vety. . Jd tambah ilmu untuk brkal nanti kalau sudah punya baby. Hehehe 😁
Aim dulu juga agak telat bicaranya, salah satu penyebabe lumayan sering liat video anak bhasa inggris. Tapi sekarang ngomoong terus kadang mpe capek nyautin he3
Udah di tes pendengaran blm bun? Anak saya 20 bln jg blm bs mengeluarkan kata, pdhl 2 kakanya sebelumnya cerewet bgt. Akhirnya dokternya menyarankan tes bera, anak saya positif tuna rungu. Skrg anak sy memakai alat bantu dengar untuk menyelamatkan verbalnya. Semoga anak mba makin pinter selalu yaa..
Berarti mirip kayak si kakak mbak, dulu ingetku juga pas 7 bulanan belum duduk tegak. Yang penting distimulasi terus mbak
Iya mbak kunciny sebenarnya di stimulasinya ya…kebetulan anak ke 2 aku baru sadar kalo kurang stimulasi
Iya mbak tetep harus dilatih motoriknya
Pelan2 mbak insya Allah nanti lama2 nggak cadel
Oh iya mbak, makasih tambahan sarannya…bermanfaat sekali
Sama2 mbak 😉
Belum sampai tes pendengaran bun, karena si adik pas dikasih instruksi manut. Tapi memang dia dulu kayak yang pelit suara
Iya ternyata video bahasa inggris untuk anak yang belum mulai bicara agak kurang bagus ya