Kenapa nggak beli makanan di hotel saja sih?
Beberapa kali membeli makanan di hotel memang sempat saya lakukan. Namun, seringnya justru mubadzir karena si kakak adik yang awalnya sudah kelaparan tiba-tiba sudah nggak mood makan. Mau nggak mau, makanan tersebut saya makan. Sayangnya tak lama berselang tiba-tiba kakak adik heboh “kelaparan” lagi. Ditambah jadwal makan kakak adik yang terkadang tidak sama. Adakalanya saat jam lapar kakak, si adik justru sedang tidur. Begitu juga sebaliknya seringkali si adik terbangun melewati jam makan seharusnya.
Hal inilah yang membuat saya terinspirasi untuk membawa mini rice cooker, tidak hanya untuk memasak nasi tetapi bisa saya manfaatkan untuk menyimpan makanan agar tetap hangat selama menunggu salah satu dari mereka terbangun untuk minta makan.
Pernah seorang sahabat bertanya, bagaimana dengan lauk nya?
Tak dipungkiri untuk urusan lauk, saya tidak bisa mengikuti “standart” menu pada umumnya yang terdiri dari lauk dan sayur. Bisa dibilang sebenarnya membawa rice cooker ini hanya sebagai antisipasi emergency jam makan kakak adik, sehingga biasanya saya hanya membawa abon. Pernah juga saya membawa ikan teri kering, atau sosis siap saji yang tidak perlu dimasak terlebih dahulu untuk disajikan.
Meski demikian adakalanya justru rice cooker yang saya bawa tidak terpakai sama sekali.
Rempong ya?
Rempong atau nggak-nya sebenarnya tergantung kondisi juga sih ya. Akan lebih rempong jika saya harus menggendong salah satu dari kakak adik pada saat jam tidurnya sembari mengajak lainnya untuk mencari makan.
Hikmahnya sedikit banyak saya bisa lebih berhemat juga sih ya.
Boleh ya bawa rice cooker ke hotel?
Jujur selama ini saya belum pernah menemukan larangan. Selain itu setau saya watt mini rice cooker yang sering saya bawa ini tidak lebih besar dari watt heater (pemanas air).
Sedikit terkesan rempong memang. Toh, kedepannya juga tidak selamanya akan membawa rice cooker. Saat anak-anak bertumbuh tidak menjadi balita lagi, tentu mereka akan lebih memilih mencoba menikmati makanan khas setempat saat ikut bepergian bersama kami.
Oh iya mini rice cooker yang saya bawa hanya berkapasitas 0,3 L. Sehingga tidak terlalu besar sebenarnya jika harus masuk ke dalam koper atau ransel saya. Kelak saat mereka dewasa, kerempongan membawa rice cooker ini mungkin akan menjadi sebuah cerita menarik bagi kami semua.😄😂😅
7 comments
eeeh itu kok lucu banget reskukernyaaa 😀 dulu aku sempet kepikiran bawa reskuker pas jalan2 ke luar, tapi kok ya ribet hahaha.. akhirnya ya udah lah pasrah aja, makan apa yg ada disana 😀
Aku jadi kepo sama merk nya harganya… Bisikin dong 😀
Beneran loh, ini solusi banget! nanti bila mau travelling jauh boleh nih di praktekin 🙂
Aduuuh..bawa-bawa rice cooker :))
Yah, saya ngerti memang sih bahwa anak balita umur segini seringkali butuh makanan hangat tiba-tiba. Mungkin nggak biasa sedia bawa cemilan ya? Kan kalo cemilan kan nggak selalu harus dihangatkan.. 😀
itu merk krisbow mbak…hehehe… Kalo harga kebetulan aku pas itu tukar poin mbak…hehehe…tapi kemungkinan sekitar 200an kali ya
ribet emang mbak, makanya nanti kalo anak2 udah gede minimal bisa menyamakan waktu lapar mungkin maunya makan apa yang ada aja…hehehe
Cemilan juga bawa…huahahahaha…pokoknya amunisi emak2 itu harus lengkap 😀
Aku juga kemana mana bawa rice cooker , karna anak ku juga jam makan nya selalu tidak sama , selain itu penghematan juga bun , dan banyak guna , bisa buat masak air untuk menghangatkan botle debay